Masyarakat Dapat Mencegah Penularan Influenza A H1N1
Masyarakat mempunyai andil besar untuk ikut mencegah penularan influenza A H1N1, yaitu dengan perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik, dan melaksanakan etika batuk dan bersin yang benar. Apabila ada gejala Influenza minum obat penurun panas, gunakan masker dan tidak ke kantor, ke sekolah atau ke tempat-tempat keramaian serta beristirahat di rumah selama 5 hari. Apabila dalam 2 hari flu tidak juga membaik segera ke dokter.
Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya sangat rendah yakni 0,4%.
Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 20 Juli 2009.
Untuk mencegah penyebarannya di Indonesia, upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu : penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).
Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.
Hari ini (20/07/09) kasus positif influenza A H1N1 bertambah lagi 15 kasus (5 laki-laki dan 10 perempuan). Mereka berasal dari RS/Dinkes Jakarta 6 orang, RS/Dinkes Provinsi Banten 6 orang, RS/Dinkes Provinsi Jawa Timur 1 orang, dari RS/Dinkes Provinsi Jawa Tengah 1 orang, dan dari RS/Dinkes Sumatera Utara 1 orang. Lima di antara mereka memiliki riwayat pergi ke luar negeri yaitu ke Malaysia (1 orang), Amerika (2 orang), dan Singapura (2 orang), kata Prof. Tjandra.
Dengan demikian, sampai tanggal 20 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 172 orang terdiri dari 86 laki-laki dan 86 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), dan tanggal 16 Juli (15 kasus).
Tambahan kasus baru positif berasal dari RS/Dinkes Jakarta yaitu : JR (Pr, 42 th), DN (Pr, 27 th), IM (Pr), KK (Pr, 7 th), Sa (Pr, 32 th), dan FF (Pr, 22 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Banten yaitu FH (Lk, 13), AH (Lk), SP (Lk, 17 th), MF (Lk, 17 th), MF (Lk, 14 th), dan YF (Pr, 16 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Sumut yaitu Ju (Pr, 31 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Jateng yaitu RH (Pr, 18 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Jatim yaitu EF (Pr, 18 th). Dinkes NAD
Influenza A H1N1 ditularkan melalui kontak langsung dari manusia ke manusia lewat batuk, bersin atau benda-benda yang pernah bersentuhan dengan penderita, karena itu penyebarannya sangat cepat. Namun angka kematiannya sangat rendah yakni 0,4%.
Hal itu disampaikan Prof. Tjandra Yoga Aditama, Sp. P (K), MARS, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes tentang perkembangan kasus di Indonesia sampai tanggal 20 Juli 2009.
Untuk mencegah penyebarannya di Indonesia, upaya kesiapsiagaan tetap dijalankan yaitu : penguatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (thermal scanner dan Health Alert Card wajib diisi); penyiapan RS rujukan; penyiapan logistik; penguatan pelacakan kontak; penguatan surveilans ILI; penguatan laboratorium, komunikasi, edukasi dan informasi dan mengikuti International Health Regulations (IHR).
Upaya lainnya berupa community surveilans yaitu masyarakat yang merasa sakit flu agak berat segera melapor ke Puskesmas, sedangkan yang berat segera ke rumah sakit. Selain itu, clinical surveilans yaitu surveilans severe acute respiratory infection (SARI) ditingkatkan di Puskesmas dan rumah sakit untuk mencari kasus-kasus yang berat. Sedangkan kasus-kasus yang ringan tidak perlu perawatan di rumah sakit, tambah Prof. Tjandra.
Hari ini (20/07/09) kasus positif influenza A H1N1 bertambah lagi 15 kasus (5 laki-laki dan 10 perempuan). Mereka berasal dari RS/Dinkes Jakarta 6 orang, RS/Dinkes Provinsi Banten 6 orang, RS/Dinkes Provinsi Jawa Timur 1 orang, dari RS/Dinkes Provinsi Jawa Tengah 1 orang, dan dari RS/Dinkes Sumatera Utara 1 orang. Lima di antara mereka memiliki riwayat pergi ke luar negeri yaitu ke Malaysia (1 orang), Amerika (2 orang), dan Singapura (2 orang), kata Prof. Tjandra.
Dengan demikian, sampai tanggal 20 Juli 2009, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 172 orang terdiri dari 86 laki-laki dan 86 perempuan. Data kasus berdasarkan tanggal pengumuman yaitu 24 Juni (2 kasus), 29 Juni (6 kasus), 4 Juli (12 kasus), 7 Juli (8 kasus), 9 Juli (24 kasus), 12 Juli (12 kasus), 13 Juli (22 kasus), 14 Juli (26 kasus), 15 Juli (30 orang), dan tanggal 16 Juli (15 kasus).
Tambahan kasus baru positif berasal dari RS/Dinkes Jakarta yaitu : JR (Pr, 42 th), DN (Pr, 27 th), IM (Pr), KK (Pr, 7 th), Sa (Pr, 32 th), dan FF (Pr, 22 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Banten yaitu FH (Lk, 13), AH (Lk), SP (Lk, 17 th), MF (Lk, 17 th), MF (Lk, 14 th), dan YF (Pr, 16 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Sumut yaitu Ju (Pr, 31 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Jateng yaitu RH (Pr, 18 th). Yang berasal dari RS/Dinkes Prov Jatim yaitu EF (Pr, 18 th). Dinkes NAD
matrap, dinkes
ReplyDelete