Aceh Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Virus H1N1
BANDA ACEH - Pemerintah Provinsi Aceh berupaya meningkatkan kewaspadaan menghadapi masuknya virus H1N1 atau flu babi (swine flu) ke daerah paling ujung barat di Indonesia tersebut.
"Kita sudah meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan jika flu babi merambah ke daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan provinsi Aceh, T.M.Thaib, di Banda Aceh, tadi malam.
Thaib mengatakan penyakit ini dinilai sangat berbahaya karena jenis virus kemungkinan penyebarannya bisa lebih cepat dalam keadaan apa pun.
"Sifat dari virus itu dapat menyebar dengan cepat termasuk melalui udara," katanya dan menambahkan, berbeda dari virus flu burung, tingkat bahaya virus flu babi tidak seganas flu burung.
"Dari 100 orang normal hanya dua orang ditemukan terjangkit flu babi. Berbeda dari flu burung, jika ada 100 orang hidup normal, maka hampir 90 orang terjangkit virus itu," katanya.
Meski demikian, kata Thaib, virus yang disebut dengan H1N1 itu termasuk jenis yang berbahaya dan pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan sudah membuat langkah antisipatif menghadapi virus tersebut.
"Kita sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menangkal virus itu jika masuk ke Aceh, termasuk penyediaan obat antibiotik yang sudah didistribusikan ke seluruh Puskesmas di setiap kecamatan" katanya.
Menurut dia, langkah penting untuk mengantisipasi terjangkitnya virus itu, harus dimulai dengan membiasakan diri untuk hidup sehat.
"Kita selalu menyosialisasikan falsafah lebih baik mencegah daripada mengobati kepada masyarakat, dan jika kesadaran masyarakat tinggi tentang pentingnya gaya hidup sehat, mudah-mudahan Aceh tidak terjangkit virus tersebut," katanya.
Selain itu, langkah penting yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit flu babi yang ditularkan dari orang ke orang ini yaitu hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu.
"Masyarakat dianjurkan sering mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, terutama setelah batuk atau bersin. Lalu tutupi hidung dan mulut dengan tisu jika batuk atau bersin. Itu langkah preventif awal mencegah penyakit itu," katanya.
Badan dunia PBB, WHO mengumumkan terjadinya pandemi sejak bulan Juni lalu. Virus yang merupakan campuran dari elemen manusia, babi, dan burung ini telah membunuh lebih dari 400 orang di seluruh dunia dan menginfeksi jutaan lainnya.
Di Indonesia 20 orang ditemukan telah terjangkit virus flu babi dan di Medan baru-baru ini 12 orang juga diduga mengidap flu babi setelah menumpangi pesawat Air Asia jurusan Malaysia. DINKES NAD
"Kita sudah meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan jika flu babi merambah ke daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan provinsi Aceh, T.M.Thaib, di Banda Aceh, tadi malam.
Thaib mengatakan penyakit ini dinilai sangat berbahaya karena jenis virus kemungkinan penyebarannya bisa lebih cepat dalam keadaan apa pun.
"Sifat dari virus itu dapat menyebar dengan cepat termasuk melalui udara," katanya dan menambahkan, berbeda dari virus flu burung, tingkat bahaya virus flu babi tidak seganas flu burung.
"Dari 100 orang normal hanya dua orang ditemukan terjangkit flu babi. Berbeda dari flu burung, jika ada 100 orang hidup normal, maka hampir 90 orang terjangkit virus itu," katanya.
Meski demikian, kata Thaib, virus yang disebut dengan H1N1 itu termasuk jenis yang berbahaya dan pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan sudah membuat langkah antisipatif menghadapi virus tersebut.
"Kita sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menangkal virus itu jika masuk ke Aceh, termasuk penyediaan obat antibiotik yang sudah didistribusikan ke seluruh Puskesmas di setiap kecamatan" katanya.
Menurut dia, langkah penting untuk mengantisipasi terjangkitnya virus itu, harus dimulai dengan membiasakan diri untuk hidup sehat.
"Kita selalu menyosialisasikan falsafah lebih baik mencegah daripada mengobati kepada masyarakat, dan jika kesadaran masyarakat tinggi tentang pentingnya gaya hidup sehat, mudah-mudahan Aceh tidak terjangkit virus tersebut," katanya.
Selain itu, langkah penting yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit flu babi yang ditularkan dari orang ke orang ini yaitu hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu.
"Masyarakat dianjurkan sering mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, terutama setelah batuk atau bersin. Lalu tutupi hidung dan mulut dengan tisu jika batuk atau bersin. Itu langkah preventif awal mencegah penyakit itu," katanya.
Badan dunia PBB, WHO mengumumkan terjadinya pandemi sejak bulan Juni lalu. Virus yang merupakan campuran dari elemen manusia, babi, dan burung ini telah membunuh lebih dari 400 orang di seluruh dunia dan menginfeksi jutaan lainnya.
Di Indonesia 20 orang ditemukan telah terjangkit virus flu babi dan di Medan baru-baru ini 12 orang juga diduga mengidap flu babi setelah menumpangi pesawat Air Asia jurusan Malaysia. DINKES NAD
0 Response to "Aceh Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Virus H1N1"
Post a Comment